Rabu, 05 Agustus 2020

Unsur Warna dalam Desain Grafis

Untuk menentukan warna sebagai unsur desain yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa mempresentasikan tujuan dari pesan yang akan disampaikan. Sebelum Mempraktekkan pemilihan warna sebagai unsur desain, sebaiknya terlebih dahulu mempelajari teori tentang warna itu sendiri. Warna dapat didefinisikan secara objektif/ fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/ psikologis merupakan bagian dari pengalaman indra penglihatan.

Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas lebih dalam tentang unsur warna dalam desain grafis. untuk itu Pahamilah materi berikut ini dengan sungguh-sungguh agar mendapat hasil yang maksimal.




Definisi Warna Untuk menentukan warna sebagai unsur desain yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang bisa mempresentasikan tujuan dari pesan yang akan disampaikan. sebagai bagian dari unsur tata letak, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain grafis. warna merupakan unsur yang sangat mudah memberikan dampak psikologis, sugesti dan suasana bagi yang melihatnya seperti rasa ceria, semangat, sedih, haru atau marah.


Pengertian Warna

Warna merupakan fenomena yang terjadi karena tiga unsur yaitu cahaya, objek, dan pengamat (observer). Proses terlihatnya warna adalah karena adanya cahaya sampai ke mata sehingga terlihat warna. jadi syarat terjadinya warna adalah harus ada cahaya, objek (benda), dan pengamat (mata atau alat). Berikut penjelasan mengenai komponen tersebut:

  1. Cahaya Cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik. Tingkat terangnya cahaya dinyatakan sebagai color temperature dengan satuan derajat Kelvin, misalnya standar internasional untuk cahaya putih adalah 5000 derajat Kelvin (D50). semakin tinggi nilai kebiruan (bluish) Dan semakin rendah nilai color temperature akan menghasilkan warna kekuningan (yellowish). Sebagai contoh, bandingkan cahaya lampu kendaraan yang berwarna kuning dengan putih bahkan kebiruan, pasti nilai color temperature berbeda. Sumber cahaya juga akan mempengaruhi warna yang akan terlihat pada objek misalnya cahaya matahari, lampu bohlam, lampu TL (warna cool), lampu spot dan lain-lain.

  2. Objek benda
    Objek sesungguhnya tidak memancarkan cahaya, tetapi hanya memantulkan, meneruskan dan menyerap cahaya.Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya, suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi.

  3. Pengamat/ observer Mata berperan sebagai perekam warna. kondisi mata pada setiap orang bisa berbeda sehingga mata manusia bersifat subjektif. Bisa jadi warna pada objek yang sama akan memberikan persepsi berbeda bagi setiap orang yang melihatnya. Hal ini dipengaruhi oleh antara lain: usia, jenis kelamin, kondisi fisik mata, kondisi emosional, ukuran objek, warna background gambar dan juga sudut pandang. Sedangkan apabila kita menginginkan kondisi warna yang objektif atau tetap harus digunakan alat ukur yang sudah distandarkan, sehingga hasil warna akan terlihat konsisten. Salah satu alat umum yang dipakai untuk melihat dan mengukur warna yaitu spectrophotometer.

Jenis Warna Pengetahuan tentang warna merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diperhatikan bagi setiap individu yang bekerja dibidang prepress khususnya design. Sebelum menentukan warna yang sesuai dalam mendesain, angka baiknya jika terlebih dahulu mengenal dulu lingkaran warna (color wheel).



Jenis-jenis kombinasi warna dalam lingkaran warna Berdasarkan komponen penyusun terdiri atas beberapa bagian, yaitu:
  1. Warna primer, adalah warna dasar atau warna pokok dalam lingkaran warna yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. warna primer terdiri dari tiga warna dasar, yaitu red (merah), yellow (kuning), dan blue ( biru). dalam dunia desain grafis warna tersebut dikenal sebagai warna pigmen.
  2. Warna sekunder, adalah warna yang diperoleh dari campuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama. warna sekunder terdiri dari ungu ( percampuran warna merah dan biru), orange/jingga ( percampuran warna merah dan kuning), dan hijau ( percampuran warna biru dan kuning).
  3. Warna tersier, adalah warna hasil percampuran antara warna primer dan sekunder di sebelahnya dengan perbandingan yang sama. Berikut ini adalah contoh pencampuran warna primer dan sekunder yang menghasilkan warna tersier:
    a. Kuning dan orange menjadi kuning orange (golden yellow).
    b. Merah dan orange menjadi di merah orange (burnt orange).
    c. Kuning dan hijau menjadi kuning hijau (lime green).
    d. Biru dan hijau menjadi biru hijau (turquoise).
    e. Biru dan ungu menjadi biru ungu (indigo).
    f. Merah dan ungu menjadi merah ungu (crimson). 
  4. Warna analogus, adalah deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu  menuju merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain sebagainya.
  5. Warna kontras atau komplementer, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya. warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan( memotong. Tengah segitiga), terdiri atas warna primer dan warna sekunder. tetapi tidak menutup kemungkinan bola membentuk kontras warna dengan mengolah nilai ataupun kemurniaan warna. contohnya adalah merah dengan hijau, kuning dengan Ungu, dan biru dengan Jingga.
  6. Warna Netral, adalah hasil pencampuran dari warna primer, warna sekunder, dan warna tersier. warna Netral tidak mengarah ke tiga warna utama tersebut karena pencampuran warna bisa dalam komposisi yang berbeda.

  7. Warna hangat  (warm color), adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. warna ini menjadi simbol, riang, semua, marah, dan sebagainya. Warna hangat mengesankan jarak yang dekat.

  8. Warna dingin,  adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai dari warna hijau hingga Ungu. warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, dan sebagainya. warna dingin mengesankan jarak yang jauh.


Sedangkan menurut proses pencampuran warna pada peralatan/perangkat, warna dibedakan menjadi:
  1. Warna Additive Adalah pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari warna red (merah), green (hijau) dan blue (biru) yang disebut dengan istilah RGB, dimana pencampuran ketiga warna primer dengan jumlah yang sama akan menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer akan menghasilkan warna skunder. warna skunder adalah Cyan (biru kehijau-hijauan) yaitu gabungan warna green dan blue, magenta (merah keungu-unguan) yaitu gabungan warna blue dan red dan yellow (kuning) yaitu gabungan warna red dan green. cara pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, TV, Video, Scanner dan lain-lain.
  2. Warna Subtractive Adalah warna skunder dari warna additive, namun secara material warna subtractive berbeda dengan warna additive. warna additive dibentuk dari cahaya, sedangkan warna subtractive dibentuk dengan pigment warna yang bersifat transparan. tinta cetak adalah contoh dari pencampuran warna subtractive. warna subtractive terdiri atas cyan, magenta dan yellow, secara teori pencampuran ketiga warna subtractive akan menghasilkan warna hitam, tetapi kenyataan dilapangan adalah warna coklat tua (karena keterbatasan pigment tinta cetak) oleh sebab itu ditambahkan warna hitam (black) dinyatakan dengan simbol K berasal dari kata Key untuk menambah kepekatannya. saat ini warna CMYK menjadi standard dalam proses cetak warna di industri grafika.
    Intinya adalah warna-warna Additive berasal dari cahaya sedangkan warna subtractive berasal dari bahan dari pigment warna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...